Kuselipkan kertas putih dibawah gugur dedaunan
Kemudian kutimbun dengan patahan-patahan reranting
Ada gerak fatamorgana
Menyusup bersama hembus angin
Kusapu pandang di cakrawala berawan
Gumpalan putih itu melambai
Tebar senyum dibibirnya yang pucat
Menatap lekat dengan mata kelabu
Kemudian berbisik “tulislah”
Kemudian tulislah apa yang engkau lihat
Katakan pada dunia aku rindu malam
Aku rindu cahaya perak
Aku haus, aku lelah
Perlahan mencair meniti hembus angin
Mengembara mencari titik embun
Atau oase atau juga butir sejuk
Yang tersangkut di padang ilalang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar