Sabtu, 19 Desember 2015

Oppa, Kamsahamnida Jeongmal

Ada masa ketika rasa pedih akan suatu kehilangan. Disitulah masa terpuruk yang pernah kualami. Masa-masa betapa beratinya sahabat dan orang terpercaya dan terkasih bagaikan teduhnya pohon dimusim kemarau. Walau sejenak,
rasa sejuk yang mengalir deras dalam jiwa ini takkan bisa didefenisikan. Saat seperti inilah ketulusan orang-orang disekeliling kita akan benar-benar terasa.

Dan disaat bersamaan rasa ingin segera bangkit itu datang karena tak ingin lama membuat orang yang peduli menjadi ikut bersedih. Bangkit mencapai bahagia. Banyak yang salah mengartikan Begitu Cepat melupakan.

Sedih rasanya mendengar kalimat itu. Namun kusadari dan harus kuakui, rasa luka ini tak bisa menghancurkanku dan orang-orang yang kusayangi lebih lama. Toh, bukan lantas melupakan kenangan. Namun bangkit.

Karena bagiku, setiap orang berhak bangkit. Bukan saling tuding atas rasa yang dialami. Karena itu bukanlah solusi. entah bagi orang lain, tapi bagiku bangkitku adalah 1kebahagiaan baginya. serta doakupun senantiasa berharap dia juga berpikir sama. Masalalu adalah Doa dan uCap syukur yang tiada batas untuk mencapai kebahagian Masa ini dan masa depan.

Terimakasih, atas tiap ajarmu oppa
banyak kebaikan yang tak mampu kubalas
namun pada bait doa selalu ada harapan akan bahagiamu
Maaf tak bisa kupenuhi inginku seperti tak ada apa-apa
karena kembaliku pada sikap dahulu Pasti akan melukaimu
Juga, ada hati yang tak bisa kusakiti

Oppa Noen, Kamsahamnida 

1 komentar:

Aireni Biroe mengatakan...

Duu la la...a baper pas caretanah