Sabtu, 08 Mei 2010

HTI Kritik Pidato SBY dalam Sambutan KUII V

Ketua Lajnah Fa’aliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Rahmat Kurnia mengkritik pidato sambutan pembukaan KUII V yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Semestinya pemerintah hanya menerapkan hukum yang digali dari Alquran dan Sunnah. “Mestinya ini yang diimplementasikan yaitu menjadikan Islam sebagai landasan di dalam membangun masyarakat dan negara serta peradaban,” ujarnya di sela-sela Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) V, Jum’at (7/5) siang di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta.
Rahmat Kurnia yang menjadi ketua delegasi HTI di Kongres Umat Islam ini, menegaskan bahwa semestinya negara dan masyarakat yang dibangun adalah sebagaimana negara dan masyarakat di Madinah yakni pemerintahan yang menerapkan Islam, yang dilanjutkan oleh para khalifah sesudah beliau SAW.

“Secara normatif pidato beliau (SBY, red.) itu bagus,” ujar Rahmat Kurnia. Pagi tadi ketika pembukaan KUII V, SBY mengatakan bahwa pemimpinan umat yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam akan membawa kesejahteraan. SBY pun menyebutkan Islam hadir sebagai jalan kehidupan bagi seluruh alam.

SBY pun menandaskan bahwa nilai-nilai Islam sebagai tuntunan dari Alquran dan Sunnah adalah mata air. Bahkan secara eksplisit SBY menyatakan Islam sebagai rahmat dicontohkan oleh Rasullullah SAW sebagai tatanan peradaban baru di Makkah dan Madinah.

Seharusnya SBY benar-benar meneladani Rasulullah SAW. “Jangan mengatakan begitu tetapi yang diterapkan malah sekularisme,” pungkas Rahmat Kurnia mengeritik pemimpin yang dikenal sangat neoliberal itu yang bertolak belakang dengan teladan Rasulullah SAW. (mediaumat.com, 7/5/2010)
Sumber: Hizbut Tahrir Indonesia V

Tidak ada komentar: